Mana dirimu jiwa angkuh?
Hanya kerikil engkau berjumpa
Apa kabar tulang perkasa?
Sekedar ketukan seujung jari
Usaikah usiamu?
Bukan, bukan neraka sedang kau jumpa
Benar ku sadar engkau dilara
Benar kulihat matamu sembab
Pun demikian…
Jiwa angkuh ternyata lapuk
Berdiang batu karena dingin
Tulang perkasa sekarang ambruk
Tengadah wajah memelas rupa
Mana? Mengapa?
Sirna melayang ke ujung seberang
Hanya karena sekejap coba
Hanya karena seiris luka
Oh jiwa! Oh raga!
Kuasalah atas karang
Laksana sanggup melempar benua
Tuesday, September 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment